Judul: Citra Tiongkok di Mata Indonesia: Pertukaran Masyarakat daan Budaya antara Indonesia dan Tiongkok
Penulis: Santi Ding P.hD.
Ukuran: 15.5 cm x 23 cm
Halaman: 252
Harga: Rp114.000
Penerbit: Intrans Publishing
Kategori: Sosial Politik
Tahun Terbit: 2024
Perang dan ketidakstabilan di Tiongkok telah menjadi faktor pendorong utama migrasi etnis Tionghoa ke Indonesia selama berabad-abad. Peristiwa penting yang menyebabkan perpindahan etnis Tionghoa ke Indonesia di antaranya, perang ketidakstabilan di Tiongkok, kolonialisme Belanda, kebijakan Pemerintah Tiongkok dan Krisis Ekonomi, serta Kebijakan Pemerintah Indonesia. Adanya migrasi ini memunculkan terjadinya pertukaran masyarakat dan budaya antara Indonesia dengan Tionghoa. Kegiatan pertukaran bisa meliputi aspek pendidikan, budaya dan seni, serta keagamaan.
Buku ini juga menarasikan perjalanan Laksamana Cheng Ho serta kontribusinya terhadap pertukaran masyarakat dan budaya di Indonesia. Selain Laksamana Cheng Ho, hubungan antara Indonesia dan Tionghoa juga dapat dilihat dari kontrak kerajaan-kerajaan di nusantara, seperti Tarumanegara dan Sriwijaya. Pertukaran masyarakat dan budaya antara Indonesia dan Tionghoa dapat dilihat dari peninggalan dan pengaruh yang terjadi. Semarang adalah kota pertama dan satu-satunya di Indonesia yang pernah dinamai dengan nama orang Tionghoa, dan ada banyak peninggalan yang terkait dengan Cheng Ho termasuk Klenteng Cheng Ho yang sangat luas.