Judul: Membaca Seabad PRAMOEDYA ANANTA TOER
Penulis: Faris Fauzan Abdi, Al Muiz Liddinilla, Fadhel Fikr, Tyas Ary Lestyaningrum, Wahyu Eka Styawan, Moh. Ainu Rizqi, Richardus C Wawo, P. Rosari, HA. Muntaha Mansur, Hanifati Alifa Radhia, Nadia Varayandita Ingrida, Nindy Ajeng S, Zalzabila Tania D, Fatihah Salwa Rasyid, Cindy Parastasia, Achmad Sunjayadi, Ferdhiyadi, Praminto Moehayat, Dinar Maharani Hasnadi, dan Budhi Yudia Pratidina. Editor: Janwan S. R. Tarigan
Ukuran: 14 x 21
Halaman: 304
Harga: Rp90.000
Penerbit: Selaksa Media (Selaksa Media adalah Kelompok Intrans Publishing)
Kategori: Biografi
Tahun: 2025
Mengapa Pram dalam makna sosok dan gagasan harus diingat, dihidupkan, dan dikerjakan? Apa yang membuatnya istimewa sehingga banyak pencinta sastra, komunitas literasi, dan mereka yang gandrung kehidupan humanis, mengingat dan menjadikannya tauladan? Waktu telah menguji. Pramoedya sebagai sosok maupun karya telah muncul semakin murni menggetarkan hati nurani generasi setelahnya yang haus dan lapar akan ajaran kebenaran, keberpihakan, dan kemanusiaan.
Setiap orang punya jalannya masing-masing bertemu Pramoedya; ada yang sempat berinteraksi langsung, ada yang mendengar namanya lewat forum diskusi, dan sebagian besar berkenalan lewat karya-karyanya. Hebatnya, mereka tidak hanya berkenalan seadanya, tapi bertukar empati, menyatu dalam imaji, sampai-sampai beraksi selaras permenungan masing-masing. Mereka yang demikian ialah Pramoedya-Pramoedya masa kini, beberapa orang atau kelompok menyebut dirinnya sebagai Pramis; orang yang pikiran dan tindakannya selaras gagasan dan laku Pramoedya.