• Jam Buka Toko: 08.00 s/d 19.00
  • Status Order
  • Tlp: +62 852-8403-8688
  • SMS/WA: +62 852-8403-8688
  • intranspublishing.store@gmail.com
Terpopuler:

RONGGENG: Perempuan dalam Kesusastraan Indonesia Karya Yulianeta Kategori: Intrans Publishing » Kritik Sastra | 104 Kali Dilihat

RONGGENG: Perempuan dalam Kesusastraan Indonesia Karya Yulianeta Reviewed by Miri Pariyas on . This Is Article About RONGGENG: Perempuan dalam Kesusastraan Indonesia Karya Yulianeta

Judul: RONGGENG: Perempuan dalam Kesusastraan Indonesia Penulis: Yulianeta Ukuran: 15,5 cm x 23 cm Halaman: 142 Halaman Harga: Rp80.000 ISBN: 978-623-6529-28-7 Penerbit: Intrans Publishing Kategori: Kritik Sastra   Lebih dari sekadar penari tradisional, ronggeng menyimpan jejak panjang perempuan dalam pusaran makna—antara keindahan dan stigma, tubuh yang dipuja dan dikendalikan, budaya… Selengkapnya »

Rating: 1.0
1_0 stars
    Harga:Rp 80.000Kode Produk:
    Stok Tersedia
    19-05-2025

    Order via SMS

    +62 852-8403-8688

    Format SMS : ORDER#NAMA PRODUK#JUMLAH
    Pemesanan Juga dapat melalui :
    Detail Produk "RONGGENG: Perempuan dalam Kesusastraan Indonesia Karya Yulianeta"

    Judul: RONGGENG: Perempuan dalam Kesusastraan Indonesia

    Penulis: Yulianeta

    Ukuran: 15,5 cm x 23 cm

    Halaman: 142 Halaman

    Harga: Rp80.000

    ISBN: 978-623-6529-28-7

    Penerbit: Intrans Publishing

    Kategori: Kritik Sastra

     

    Lebih dari sekadar penari tradisional, ronggeng menyimpan jejak panjang perempuan dalam pusaran makna—antara keindahan dan stigma, tubuh yang dipuja dan dikendalikan, budaya yang diwariskan dan kekuasaan yang dipertanyakan.

    Buku ini menelusuri representasi ronggeng dalam sastra Indonesia, seperti Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, Ronggeng karya Dewi Linggasari, dan Karti Kledek Ngrajek karya S.W. Warsito, serta dalam tradisi lisan, puisi, dan film. Dengan pendekatan sosiologi sastra, pembaca diajak menyelami tokoh-tokoh seperti Srintil, Pursilah, dan Karti—perempuan yang menari di tengah batas-batas sosial dan makna yang dibentuk oleh budaya patriarkal.

    Lebih dari sekadar kajian sastra, buku ini adalah panggilan untuk membaca ulang budaya dan perempuan dengan cara yang lebih kritis dan manusiawi. Selaras dengan nilai Sustainable Development Goals (SDG 4 dan 5), buku ini adalah bacaan penting bagi siapa pun yang ingin memahami ronggeng—bukan hanya di panggung pertunjukan, tetapi dalam sejarah, narasi, dan kesadaran budaya kita.

     

     

     
    Hubungi kami